Sabtu, 23 Juli 2011

~BERSIHKAN LINGKUNGAN , SEHATKAN BADAN~


Kesehatan merupakan sebuah anugerah dari Sang Maha Kuasa yang tak bisa ditaksir nilainya. Walau kita bergelimang harta , bersimbah wibawa ,berlipah prestasi dan segala kenikmatan duniawi lainnya menytertai kita, itu semua tak kan berarti jika kita tidak bisa merasakan betapa nikmatnya hidup sehat.

                Bisa dibilang banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan jismi  kita. Mulai dari makanan yang kita makan, pola makan sehari hari, cuaca, sistem kekebalan tubuh (imunitas), faktor genetika atau keturunan dan masih banyak faktor lain lain. Tak terkecuali lingkungan yang kita tempati. Lingkungan ialah tempat dimana kita biasa melakukan aktivitas sehari hari.

                Tidak dapat dielakkan lagi , bahwa lingkungan kita mempengaruhi kesehatan kita. Jika lingkungan sekitar kita bersih, kesehatan kitapun akan terjaga. Namun, jika lingkungan kita sekitar kita kumuh, maka kuman dan wabah penyakitpun siap menyerbu kita . Tanpa kita sadaripun banyak sekali bakteri dan virus pathogen yang selalu menyertai keberadaan kita sehari hari. Mulai dari saat kita bangun tidur kemudian kita membuka pintu kamar, sendok yang kita untuk makan , barang bawaan yang kita bawa saat beraktivitas sampai denagn selimut yang kita gunakan untuk tidur bisa menjadi tempat bersarangnya kuman,bakteri maupun virus yang bisa menimbulkan penyakit.
                Namun, apakah kita akan takluk begitu saja dengan meraja lelanya kuman, bakteri dan virus pathogen yang menyertai kita? Tentu saja jawabnya adalah TIDAK. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan kita.

Mari kita cermati lingkungan sekitar kita, sudah bersihkah? rapikah? Atau bahkan tak terawat ? itu semua kembali pada usaha yang telah kita lakukan untuk menjaga lingkungan kita sendiri . Masih banyak wilayah di Indonesia yang  seharusnya tak layak untuk dijadikan tempat tinggal . Merebahnya kawasan kumuh di tengah-tengah kumpulan  gedung megah nan menjulang merupakan pemandangan yang amat konrtas. Kolong-kolong  jembatan sering dijadikan sebagai tempat singgah bagi para gelandangan, bahkan bagi mereka seungai adalah jamban . Sungai yang seharusnya difungsikan untuk irigasi air sekarang sudah terkotori oleh timbunan sampah yang menggunung.  Selokan yang semestinya menjadi tempat mengalirnya air saat ini tersumbat dan jika musim penghujan tiba , banjirpun tak dapat dicegah . Jika semua telah terjadi, siapa yang akan bertanggungjawab? Dan siapa pula yang akan dirugikan ? tentu saja itu terjadi karena kita belum menjaga kebersihan lingkungan dengan benar . Masih banyak dari kalangan kita yang bersikap masa bodoh ataupun acuh tak acuh terhadap kebersihan lingkungan.
Padahal , jika banjir telah tiba banyak sekali wabah penyakit yang siap menyerbu kita. Diantaranya:

v  Diare

Penyakit ini dikarenakan sumber air bersih masyarakat seperti sumur dan sugai terkontaminasi oleh bakteri E-coli. Saat banjir terjadi , banyak korban banjir yang yang terpaksa mennggunakan air seadanya. Sedangkan air yang tersebut telah tercemari oleh berbagai bakteri. Air tersebut digunakan untuk mandi, mencuci pakaian, peralatan makan atau bahkan untuk dikonsumsi. Itu semua dikarenakan mereka sulit untuk mendapatkan sumber air bersih.

v  Dermatitis  ( gatal-gatal )

             Penyakit ini juga sering menimpa korban banjir. Kulit yang sensitive akan merasa gatal jika terkena air banjir yang telah terkontaminasi oleh berbagai kotoran , kuman , bakteri maupun virus pembawa penyakit. Keterlambatan penanganan bisa menyebabkan  pengelupasan pada kulit.

v  Demam Berdarah Dengue (DBD)

             Penyakit  ini sudah tidak asing lagi bagi kita . Jika musim penghujan datang, banyak warga yang terjangkit DBD. Penyakit ini disebabakan oleh nyamuk aedes aegypti yang biasa menggigit manusia di pagi hari dan siang hari. Nyamuk aedes aegypti biasanya bersarang di kubangan ataupun genangan air.
Kaleng bekas yang dibuang di pinggir jalan bisa menjadi sarang yang nyaman bagi jentik-jentik . Karena saat hujan, kaleng tersebut bisa menampung air walaupun kapasitasnya sedikit. Atau bahkan dari vas bunga yang biasanya kita letakkan di ruang tamu . Oleh karena itu kita harus sesering mungkin mengganti air dalam vas bunga tersebut paling tidak dua kali sehari . Pagi dan sore . Dan masih banyak tempat yang mungkin dijadikan tempat berkembangnya jentik-jentik seperti cekungan jalan yang sudah rusak , sampah plastik yang terisi air atau bahkan bak mandi kita sendiri.

v  Leptospirosis

Ini adalah salah satu jenis penyakit hewan yang biasa menular kepada manusia. Penyakit ini menular melalui bakteri leptosira yang berbentuk panjang dan spiral . Bakteri ini biasanya tersebar tersebar melalui kencing hewan seperti tikus, babi (roden),kambing dan domba. Saat badang banjir terjadi banyak lubang-lubang tikus yang terendam. Secara otomatis tikus tersebut akan mencari tempat lain untuk berlindung. Ketika tikus berenang menghindari banjir, ketahanan daya tampung urine melemah, sehingga urine mudah keluar . Akhirnya, air banjir tercampuri oleh urine tikus. Penyakit ini bisa masuk ke tubuh manusia melalui kulit yang terluka, selaput lendir (mukosa)  ataupun melaui telapak kaki yang bersentuhan langsung dengan air banjir. Bakteri ini bisa bertahan sampai berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Maka dari itu hendaknya kita mengenakan sepatu boat saat banjir melanda lingkungan kita, agar kita terhindar dari bakteri leptospira.     

Jika berbagai macam penyakit telah menyerang kita , apa yang bisa kita lakukan? Jawabannya sederhana saja  kita harus MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN . Banyak hal sederhana yang mungkin bisa kita lakukan , semisal :

1.       Membiasakan cucu tangan dengan sabun

Saat kita beraktivitas , tanpa kita sadari tangan telah kita menjadi tempat yang nyaman bagi kuman, bakteri maupun virus pembawa penyakit . Dengan mencuci tangan menggunakan sabun, kuman, bakteri maupun virusyang ada di tangan kita bisa mati. Jika kuman bakteri maupun virus yang ada di tangan kita sudah dibasmi, setidaknya hal itu bisa mengurangi kemungkinan dari terjangkitnya suatu penyakit. Kebiasaan ini harus diterapkan sejak dini, agar kesehatah kita di masa mendatang lebih terajaga.

2.       Kerja Bakti masal

Kerja bakti masal bukanlah hal yang sulit jika kitamelakukannya bersama-sama. Kerja bakti ini mungkin bisa dilakukan seminggu sekali. Misalnya saja pada hari minggu . Ketua RT mengkoordinir setiap setiap warganya untuk turut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan . Mulai dari membersihkan rumah masing-masing pekarangan sekitar rumah , memangkas rumput-rumput liar yang mungkin disa dijadikian sarang nyamuk , membersihkan selokan yang mungkin tersumbat , serta penanaman pohon di tepi-tepi jalanyang bisa memprindang suasana lingkungan kita. Selain menjadikan lingkungan bersih, kerja bakti masal juga bisa mempererat tali persaudaraan sesame warga . Jikalau setiap RT di setiap RW bisa menerapkan sisitem kerja bakti ini, maka bukanlah hal yang sulit untuk mewujudkan desa siaga di daerah kita. Dan bila hal ini diterappkan secara rutin di setaip desa di Indonesia, maka bukanlah hal yang mustahil bagi Indonesia untuk bisa menjadi negeri nan sehat.

3.       Membuang sampah pada Tempatnya

Sampah yang berserakan amatlah mengganggu pemandangan lingkungan sekitar kita. Belum lagi bau busuk dari timbunan sampah yang menumpuk . Sampah sebenarnya bisa didaur ulang menjadi barang lebih berguna. Misal saja, tas jinjing yang dibuat dari plastik bungkus softener ataupun detergen , kerajinan tangan dari botol plastic bekas ataupun pernak pernik dari limbah kaca. Maka dari itu, pemisahan sampah menurut jenisnya amatlah penting. Jangan sampai sampah tersebur mencemari lingkungan kita, karena kita sendiri yang akan dirugikan anntinya.

4.       Fogging (Pengasapan)

Tindakan ini dilakukan guna melumpuhkan nyamuk aedes aegypti penyebab DBD. Proses pengasapan ini harus dilakukan secara merata agar hasil yang tercapi memuaskan. Pengasapan lebih efektif dilakukan saat pagi hari dan saat presentase nyamuk aedes aegypti meningkat.

5.       Abatisasi
Pengasapan pada titik-titik rawan nyamuk aedes aegypti saja belum cukup. Karena hanya akan membubuh nyamuk dewasa saja, sedang jentik-jentiknya masih hidup. Jentik-jentik inibisa dibasmi dengan bubuk abate . Bubuk abate dapat ditaburkan di atas air yang menggenang  seperti : kubanagan bekas jalan yang rusak . Dosis bubuk abate yang ditaburkan berkisar 10 gr per 100 liter. Abatisasi ini hanya diperuntukkan bagi genangan yang berkapasitas sedikit.  Untuk air yang kapasitasnya banyak, abatisasi kurang efektif karena akan dibutuhkan dosis yang lebih banyak lagi.

6.       Kaporitisasi

Jentik-jentik nyamuk sering kita temukan di bak mandi kita sendiri. Untuk mencegah perkembangan biakan nyamuk aedes aegypti, kaporitisasi ke dalam bak mandi mungkin bisa menjdi alternative yang tepat. Dengan membubuhkan kaporit ke dalam bak mandi, jentik-jentik akan mati dan kuman-kuman penyebab gatal-gatalpun akan hilang.

Nah sekarang sudahkah kita menjaga lingkungan sekitar kita? Kesehatan kita dimasa mendatang  ada ditangan kita sendiri. Hendak jadi orang sehat atau penyakitan? Kita sendiri yang menentukan. Mari bahu membahu untuk menyongsong kelangsungan bangsa kita. Untuk Indonesia yang BERSIH nan SEHAT. PASTI BISA!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar